Tuesday, July 15, 2014

Cara Mudah Pesan Akrilik Promosi Perusahaan

Perusahaan anda memerlukan souvenir akrilik untuk kegiatan event, seminar, kenang-kenangan relasi bisnis atau atribut kampanye iklan dan promosi? Kini anda tidak perlu bingung lagi kalau membutuhkan pesan akrilik promosi. Bengkel akrilik berpengalaman yang sudah dipercaya banyak klien perusahaan besar nasional maupun multi nasional siap mengerjakan order akrilik untuk keperluan bisnis anda.

AKRILIKPROMOSI.COM terpercaya kualitas dan harga tetap ekonomis sesuai dengan anggaran belanja perusahaan anda.

Lihat contoh pekerjaan akrilik promosi berikut ini :

Magazine display pesan rak akrilik

Sample rak Akrilik display untuk media cetak

Madicine display raja akrilik jakarta


Sample rak Akrilik display untuk perusahaan obat / alat kesehatan

Tunggu apalagi? Segera hubungi bagian marketing AKRILIKPROMOSI.COM untuk mendapatkan diskon dan penawaran harga terbaik hari ini
READMORE - Cara Mudah Pesan Akrilik Promosi Perusahaan

Friday, June 27, 2014

Bengkel Produksi Akrilik Promosi Murah Jakarta

Pesan Akrilik Promosi Murah Jakarta


Apapun produk promosi dari bahan akrilik yang anda perlukan maka Inshaa Allah bisa terpenuhi dengan harga ekonomis (murah) tetapi tetap mengutamakan kualitas produksi yang terjamin dan bergaransi pekerjaan demi kepuasan anda.

http://akrilikpromosi.com/ adalah mitra usaha anda meraih sukses di marketing communication untuk membuat konsumen akrab dengan produk barang atau jasa perusahaan anda.

Jangan salah pilih yang lain karena AKRILIKPROMOSI.COM sudah terbukti mendapat kepercayaan dari berbagai perusahaan lokal maupun asing. Produk akrilik promosi murah adalah bidang usaha dari souvenir akrilik promosi

Ini salah satu contoh hasil pekerjaan yang sudah terselesaikan

Madicine display raja akrilik jakarta

Rak display produk dari bahan akrilik
Tunggu apa lagi? Segera hubungi team marketing AKRILIKPROMOSI.COM yang berlokasi di Tangerang Banten

Pesan Akrilik Promosi Murah Jakarta
 

http://akrilikpromosi.com/ adalah mitra usaha anda meraih sukses di marketing communication untuk membuat konsumen akrab dengan produk barang atau jasa perusahaan anda.

Jangan salah pilih yang lain karena AKRILIKPROMOSI.COM sudah terbukti mendapat kepercayaan dari berbagai perusahaan lokal maupun asing. Produk akrilik promosi murah adalah bidang usaha dari souvenir akrilik promosi

READMORE - Bengkel Produksi Akrilik Promosi Murah Jakarta

Thursday, April 3, 2014

Mengapa Anak yang Pintar di Sekolah Bisa Alami Kesulitan Ekonomi?

Mengapa Anak yang Pintar di Sekolah Bisa Alami Kesulitan Ekonomi?
Rhenald Kasali (@Rhenald Kasali)

Seorang mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S-2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya.

Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.

Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit.  

Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan. 


Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan".

Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.

Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya. 

Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka. 

Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.

Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?"

Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.

Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".

Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.

Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.

Panggung orang dewasa

Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif. Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU.

Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui. Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang.

Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka.  Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.

Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi. 

Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.

Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.

Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.

Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan. Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja: orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan.
READMORE - Mengapa Anak yang Pintar di Sekolah Bisa Alami Kesulitan Ekonomi?