Thursday, April 26, 2012

Athiyyah Laila, Putri Kiai Krapyak 'Tersandung' Kasus Hambalang

Athiyyah Laila, Putri Kiai Krapyak 'Tersandung' Kasus Hambalang

Jakarta Nama Athiyyah Laila tiba-tiba ramai disebut hari ini. Dia menjadi perhatian karena dia adalah istri dari Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum. Athiyyah akhirnya mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari Kamis (26/4/2012) ini, setelah pada Jumat, 20 April lalu absen karena orang tua Athiyyah sakit.

Athiyyah merupakan putri pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, KH Attabik Ali. Dia pernah menuntut ilmu di D3 Pemasaran UGM, lulus 1998.

Athiyyah menikah dengan Anas pada 10 Oktober 1999 di Yogyakarta setelah diperkenalkan teman-teman mereka di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta, dan hanya menjalani masa perkenalan yang singkat.

Tia, demikian perempuan ayu ini akrab disapa, mengatakan bahwa dirinya dan Anas tidak pernah berpacaran. Masa perkenalan selama 4 bulan itu, mereka hanya bertemu 3 kali dan berkomunikasi via telepon 4 kali.

Saat melamar Tia, Anas meminta tolong Ryaas Rasyid untuk menjadi juru bicaranya saat melamar Tia pada KH Attabik Ali di Ponpes Krapyak, Yogyakarta. Bersama Andi Mallarangeng dan almarhum Affan Gaffar, mereka berangkat ke Yogyakarta. Maklum saja, Anas, Ryaas dan Andi dekat karena mereka pada tahun 1998 masuk dalam Tim 7, Tim Revisi UU Politik saat reformasi pada tahun 1998 yang diketuai Ryaas.

Tia menerima pinangan Anas karena merasa klik. Kini, Anas dan Tia tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur, bersama keempat buah hati mereka: Akmal Naseery (lahir 2000), Aqeela Nawal Fathina (lahir 2001), Aqeel Najih Enayat (lahir 2003), dan Aisara Najma Waleefa (lahir 2005).

Dalam beberapa kesempatan, Anas mengenalkan diri bahwa dia adalah menantu dari pengasuh Ponpes Krapyak. Seperti apa yang dikatakannya saat mengunjungi Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang, pada pertengahan Desember 2010.

"Saya ini menantu dari pengasuh pondok Krapyak Yogyakarta, KH Attabik Ali," kata Anas saat itu.

Ia juga mengatakan bahwa istrinya juga merupakan cucu dari mantan Rais A'am PB NU, KH Ali Ma'sum.

Hari ini Anas memperkenalkan lagi istrinya itu kepada para juru warta karena dipanggil KPK.

"Hari ini ada undangan permintaan keterangan, klarifikasi ke KPK, makanya saya antar. Namanya Athiyyah Laila, saya kenalkan ya, jadi namanya Athiyyah Laila, tidak harus ditulis istri Anas," terang Anas yang mendampingi istrinya.

Anas mengaku mengantar istri adalah hal biasa. Bukan kali ini saja dia mengantar pergi istrinya. Sambil berseloroh, mantan Ketum PB HMI ini mengaku, jangankan ke KPK, ke pasar pun dia antar.

Athiyyah merupakan Komisaris PT Duta Sari Citralaras. Perusahaan itu ikut dalam proyek sarana olahraga di Hambalang senilai Rp 1,2 triliun. Athiyyah menjadi komisaris di PT Duta Sari Citralaras itu pada tahun 2008-2009.

Pada tahun 2010 ketika proyek tersebut berlangsung, sang istri sudah tidak ada lagi di perusahaan itu.

"Jadi 2009 dia sudah berhenti jadi Komisaris. Tapi dimintai keterangan proyek Hambalang 2010. Ya tidak betul (terlibat)," ujar Anas.

Lalu mengapa Athiyyah bisa sampai menjadi komisaris di perusahaan itu? Untuk pertanyaan ini, Anas menolak menjawab. Dia mengatakan Athiyyah akan menjelaskan kepada penyelidik KPK.

"Nanti kan akan dijelaskan di KPK. Saya tidak mau mendahului," ujar Anas.

Dalam kasus Hambalang ini, mereka yang pernah dimintai keterangan KPK antara lain anggota DPR dari Partai Demokrat Ignatius Mulyono, Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto, dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Belum ada tersangka dalam kasus ini.

Anas lantas menemani istrinya masuk ke gedung DPR sembari bergandengan tangan.

*)dari berbagai sumber

0 comments: