Friday, July 6, 2012

Pungutan Masuk Sekolah Negeri

Duh! Pungutan Masuk Sekolah Negeri Masih Ada di Jateng

Semarang Dari data yang diperoleh Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah, masih terdapat pungutan liar di sekolah-sekolah baik dari tingkat SD, SMP, maupun SMA. Hal itu diungkapkan Oly Viana Agustine dari Divisi Pelayanan Publik KP2KKN Jateng.

Dari hasil monitoring KP2KKN Jateng, di sebuah SMP Negeri di Salatiga, untuk siswa baru akan ditarik biaya dengan tiga opsi yaitu Rp 1,5 juta, Rp 1,45 juta dan Rp 1,35 juta. Biaya tersebut ditarik dari siswa baru dengan dalih untuk sarana IT.

"Untuk anggaran IT di SMP tersebut mencapai Rp 228 juta," kata Oly saat dihubungi detikcom, Jumat (6/7/2012).

Oly juga menjelaskan hasil monitoring di sebuah SMA Negeri di Brebes ada biaya daftar ulang yang dipatok sekolahan sebesar Rp 4.090.000. Biaya tersebut digunakan untuk 1 stel seragam OSIS, sumbangan pengembangan gedung sebesar Rp 2 juta, kartu OSIS dan SPP bulan Juli.

"Alasan yang sering digunakan adalah seragam dan pengembangan gedung," imbuhnya.

Seragam merupakan komponen rawan korupsi dalam setiap kali penerimaan siswa baru. Dari keterangan Oly, di daerah Sragen, Dinas Pendidikan setempat pernah mengarahkan seluruh Sekolah agar membeli seragam di toko tertentu.

"Tapi banyak Kepsek yang menolak, karena mahal dan bahannya jelek. Setelah dihitung-hitung, ternyata keuntungan dari setiap seragam sebesar Rp 15 ribu," pungkas Oly.

Yang paling menarik dari hasil monitoring KP2KKN menurut Oly adalah pungutan yang dilakukan oleh sebuah SMAN di Purwokerto sebelum pengumuman penerimaan. Dalam penarikan biaya tersebut para orang tua diharuskan menandatangani kesanggupan pembayaran.

http://news.detik.com/read/2012/07/06/203656/1959837/10/duh-pungutan-masuk-sekolah-negeri-masih-ada-di-jateng

0 comments: