Polda Jabar Cek Penangkapan Awak Sumedang Ekspress Terkait 'Polisi Ngamuk'
Jakarta Polda Jabar mengaku belum tahu soal insiden penangkapan awak koran Grup Jawa Pos, Sumedang Ekspress terkait pemberitaan 'Oknum Polisi Ngamuk'. Polda Jabar belum menerima laporan dan masih mengecek.
"Kita belum terima laporan. Saya cek dulu ya," jelas Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, saat dihubungi detikcom, Selasa (17/4/2012).
Martinus pun meminta untuk menunggu. Informasi penangkapan itu sedang ditelusuri.
Diketahui kantor redaksi harian Sumedang Ekspress sore ini kosong melompong. Penyebabnya, seluruh kru redaksi mereka ditangkap polisi gara-gara menempelkan poster klipingan koran bertuliskan 'Oknum Polisi Ngamuk' di mobil karnaval.
Direktur Sumedang Ekspress Dadan Ali Sundana menerangkan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi. Seluruh karyawan dan awak redaksi saat itu sedang mengikuti pawai karnaval dalam rangka hari ulang tahun Kota Sumedang, Jawa Barat.
Nah, saat karnaval tersebut, kru menempel poster koran Sumedang Ekspress yang terbit pada tanggal 4 April lalu. Kebetulan, headline koran sedang menyoroti kekerasan polisi dengan judul 'Oknum Polisi Ngamuk'.
"Poster itu dianggap sebagai hinaan. Katanya dianggap sebagai baliho, sekarang seluruh redaksi sedang di-BAP. Kantor kosong," kata Dadan saat berbincang detikcom.
"Kita belum terima laporan. Saya cek dulu ya," jelas Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, saat dihubungi detikcom, Selasa (17/4/2012).
Martinus pun meminta untuk menunggu. Informasi penangkapan itu sedang ditelusuri.
Diketahui kantor redaksi harian Sumedang Ekspress sore ini kosong melompong. Penyebabnya, seluruh kru redaksi mereka ditangkap polisi gara-gara menempelkan poster klipingan koran bertuliskan 'Oknum Polisi Ngamuk' di mobil karnaval.
Direktur Sumedang Ekspress Dadan Ali Sundana menerangkan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi. Seluruh karyawan dan awak redaksi saat itu sedang mengikuti pawai karnaval dalam rangka hari ulang tahun Kota Sumedang, Jawa Barat.
Nah, saat karnaval tersebut, kru menempel poster koran Sumedang Ekspress yang terbit pada tanggal 4 April lalu. Kebetulan, headline koran sedang menyoroti kekerasan polisi dengan judul 'Oknum Polisi Ngamuk'.
"Poster itu dianggap sebagai hinaan. Katanya dianggap sebagai baliho, sekarang seluruh redaksi sedang di-BAP. Kantor kosong," kata Dadan saat berbincang detikcom.
http://news.detik.com/read/2012/04/17/165929/1894554/10/polda-jabar-cek-penangkapan-awak-sumedang-ekspress-terkait-polisi-ngamuk?9922022
Newspaper - Media News - Media Group
0 comments:
Post a Comment