Ini Alasan Polisi Sulit Ungkap Pengendara Yaris Penembak 2 Anggota TNI
Jakarta Pengendara mobil Toyota Yaris hingga kini masih misterius. Ada beberapa kesulitan yang dialami polisi dalam mengungkap siapa sebenarnya pengendara mobil Yaris yang menembak 2 anggota TNI di Jl Raya Pramuka, Jakarta Pusat, 13 April.
"Sampai sekarang tim gabungan masih kesulitan dalam mengungkap kasus penembakan 2 oknum TNI yang terlibat geng pita kuning di Jl Pramuka," kata sumber terpercaya detikcom, Senin (23/4/2012).
Menurut sumber tersebut, barang bukti yang menjadi kunci penyelidikan sampai sekarang belum diserahkan ke polisi. Barang bukti tersebut berupa selongsong peluru, baju Prada Akbar yang justru disita TNI AL, dan hasil visum kedua anggota yang tertembak.
"Kita sudah minta sejak awal. Tapi sampai sekarang belum diserahkan. Ketiga hal tersebut belum diserahkan, maka akan sulit untuk mengungkapnya," ujarnya.
Jika barang bukti tersebut terlalu lama diselidiki, maka sterilitas barang bukti tersebut sudah diragukan.
"Padahal dari barang bukti tersebut bisa diketahui jarak tembak, jenis peluru dan lain-lain," ungkapnya.
Seperti diketahui penembakan kedua anggota TNI AL ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, Jumat (13/4). Kedua anggota TNI AL tersebut bernama Pratu Apm Sugeng Riyadi, anggota lembaga farmasi TNI AL (Lafial) dan Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif Linud 503 Kostrad.
Saat keduanya ikut konvoi geng motor pita kuning, seorang pengendara mobil Toyota Yaris yang melintas di Jl Pramuka, Jakarta Pusat, melemparkan timah panas ke kedua anggota TNI tersebut. Hingga kini pengendara mobil Yaris masih misterius.
Sementara itu, Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati membenarkan adanya dua anggota TNI yang tertembak di Jalan Raya Pramuka. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus tersebut ke kepolisian.
Geng pita kuning mengamuk di 7 titik di Jakarta pada 13 April dinihari, diduga karena terkait tewasnya Kelasi Arifin di tangan geng motor di Kemayoran 31 Maret 2012.
"Sampai sekarang tim gabungan masih kesulitan dalam mengungkap kasus penembakan 2 oknum TNI yang terlibat geng pita kuning di Jl Pramuka," kata sumber terpercaya detikcom, Senin (23/4/2012).
Menurut sumber tersebut, barang bukti yang menjadi kunci penyelidikan sampai sekarang belum diserahkan ke polisi. Barang bukti tersebut berupa selongsong peluru, baju Prada Akbar yang justru disita TNI AL, dan hasil visum kedua anggota yang tertembak.
"Kita sudah minta sejak awal. Tapi sampai sekarang belum diserahkan. Ketiga hal tersebut belum diserahkan, maka akan sulit untuk mengungkapnya," ujarnya.
Jika barang bukti tersebut terlalu lama diselidiki, maka sterilitas barang bukti tersebut sudah diragukan.
"Padahal dari barang bukti tersebut bisa diketahui jarak tembak, jenis peluru dan lain-lain," ungkapnya.
Seperti diketahui penembakan kedua anggota TNI AL ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, Jumat (13/4). Kedua anggota TNI AL tersebut bernama Pratu Apm Sugeng Riyadi, anggota lembaga farmasi TNI AL (Lafial) dan Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif Linud 503 Kostrad.
Saat keduanya ikut konvoi geng motor pita kuning, seorang pengendara mobil Toyota Yaris yang melintas di Jl Pramuka, Jakarta Pusat, melemparkan timah panas ke kedua anggota TNI tersebut. Hingga kini pengendara mobil Yaris masih misterius.
Sementara itu, Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati membenarkan adanya dua anggota TNI yang tertembak di Jalan Raya Pramuka. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus tersebut ke kepolisian.
Geng pita kuning mengamuk di 7 titik di Jakarta pada 13 April dinihari, diduga karena terkait tewasnya Kelasi Arifin di tangan geng motor di Kemayoran 31 Maret 2012.
0 comments:
Post a Comment